Senin (22/12) bertepatan dengan peringatan Hari Ibu Nasional dimana emansipasi wanita Indonesia saat ini telah terangkat perannya. Bahkan beberapa nama Ibu hebat di Indonesia pun telah ada yang menjadi nama besar di dunia internasional.
Kali ini Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) sepertinya juga menjadikan peran wanita Indonesia menjadi layak untuk diperhitungkan dan diperjuangkan. Salah satu bukti dari kekuatan peran wanita tersebut adalah dengan terpilihnya ketiga Calon Dekan FKUB yang semuanya adalah wanita.
Terkait dengan hal tersebut FKUB melalui panitia penjaringan Dekan kemarin, melaksanakan kegiatan pemaparan Visi, Misi dan Program Kerja bagi para calon Dekan FKUB. Mereka yang merupakan 3 orang Ibu tersebut maju menjadi calon Dekan FKUB dan materi visi misinya sangat menarik . Acara tersebut dipusatkan di ruang Biomedik Eks Karpet lantai 2.
Ketiga Ibu hebat ini direncanakan akan bersaing untuk mengikuti proses penjaringan calon dekan yang dilaksanakan pada hari ini Selasa (23/12) dimana panitia telah menyiapkan tiga tempat Pemungutan Suara (TPS) antara lain : 1. Hall lantai 1 GPP – FKUB, 2. TKP PPDS (RSSA) dan 3. Departemen Ilmu Kesehatan Anak (IKA- RSSA).
Dalam sambutannya, Dekan FKUB Dr. dr. Karyono Mintaroem, SpPA berpesan, siapapun nanti yang akan terpilih menjadi Dekan selanjutnya saya berharap dapat membawa nama FKUB menjadi lebih baik dan lebih maju lagi. Kami sangat mengapresiasi baik ketiga calon yang kebetulan adalah Ibu – Ibu, tuturnya.
Selanjutnya, Dekan yang akan segera mengakhiri masa jabatannya karena memasuki masa pensiun ini berharap peran dan partisipasi aktif dari seluruh sivitas akademika FKUB dapat disalurkan. Karena itu kami menghimbau agar semua aspirasi sivitas akademika yang telah mempunyai hak suara untuk dapat disampaikan dan kita sama – sama bertanggungjawab untuk memilih dan membantu program kerja bagi siapapun dekan yang terpilih tentunya bagi kemajuan dan peningkatan kualitas Fakultas kita (FKUB).
Sementara itu, pada kesempatan yang sama dr. Arif Alamsyah, MARS selaku moderator mempersilahkan ketiga calon untuk memaparkan visi dan misinya.
Diurutan pertama, calon dekan atas nama Dr. dr. Nurdiana, M.Kes (dengan nomor urut 1) dalam paparannya menyampaikan, Ia menginginkan FKUB harus berubah kearah yang lebih baik dan aspek penentunya adalah kita harus dapat melihat kompetisi (peluang kedepan), aspek perubahan (belajar dari masa lalu dan para pendahulu bagaimana FK dikembangkan oleh para senior dan bagaimana cara kita menempatkan diri pada saat ini untuk menghadapi aspek globalisasi) tentunya aspek – aspek tersebut harus disinergikan dan dikomunikasikan dengan baik, ungkap dosen yang saat ini menjabat Kaprodi S2 Kebidanan ini.
Saat terpilih menjadi dekan nanti untuk menyongsong FKUB kedepan harus dengan semangat kebersamaan. Menurutnya, peran pimpinan kepada bawahan begitupun sebaliknya harus dilaksanakan komunikasi secara dua arah (two way communications), dengan menyusun rencana strategis komunikasi, melaksanakan komunikasi, memastikan jalannya komunikasi dua arah, serta evaluasi keefektifitasan komunikasi. Komunikasi yang efektif akan tercipta dengan sinergitas dan rencana yang matang dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal, tambahnya.
Selain beberapa aspek diatas perlu suatu peningkatan kemampuan dan kapasitas institusi yang berfokus kepada pendayagunaan potensi Sumber Daya manusia (SDM) baik tenaga pendidik maupun kependidikan, perencanaan anggaran dan perbaikan sarana prasaranauntuk selanjutnya diperluakan monitoring dan evaluasi yang terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan.
Selanjutnya di nomor urut 2 adalah Prof. Dr. dr. Kusworini, SpPK (K), Ia mempresentasikan paparannya dengan mengangkat tema “ Meningkatkan Kualitas FKUB pada Tingkat Internasional sebagai Upaya Mengatasi Permasalahan Nasional danGlobal di Masa Depan”. Prof. Kusworini berfokus pada peran FKUb dalam mengatasi permasalahan masuknya tenaga kesehatan asing ke Indonesia rangka AFTA 2015. FKUb sebagai pencetak lulusan bidang kesehatan saat ini akan di kaitkan dengan tiga beban permasalahan kesehatan nasional diantaranya, penyakit infeksi dan gangguan nutrisi, penyakit degenerative atau autoimun dan kesenjangan sosial, serta belum tercapainya MDG’s, munculnya penyakit – penyakit baru kaibat efek dari pemanasan global serta tuntutan stake holder yang semakin tinggi.
Selain itu ia menambahkan, peran serta alumni sangat penting untuk mengukur sejauh mana peran dan fungsi serta target lulusan kita saat kembali ke masyarakat sebagai acuan perbaikan dan motivasi kedepan. Selanjutnya, saat ini kita masih berada dilevel ASEAN, kedepan kita akan membawa FKUB untuk semakin maju di kawasan ASIA sebelum menuju Internasional. Akan tetapi permasalahan kita saat ini adalah mutu SDM yang harus ditingkatkan, dengan cara meningkatkan mutu SDM melalui Pendidikan atau pelatihan – pelatihan bagi Tenaga kependidikan saya rasa cukup baik untuk mencapai program pelayanan kita, imbuhnya.
Selanjutnya di nomor urut 3, Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes menyampaikan visi misinya, dalam presentasinya ia mengatakan UB kini telah dilirik di Tingkat Nasional. Lulusan kita saat ini mampu bersaing di tingkat nasional, jelasnya.
Menurutnya, kita perlu mempersiapkan dan berbenah dalam hal Manajemen, peningkatan mutu Sumber Daya manusia dan Sarana Prasarana yang semuanya itu bertujuan untuk mengikuti rekognisi Internasional.
Pada tahun 2016 – 2020 ini kita berfokus pada peningkatan daya saing menuju Asia dari 2011 -2015 yang hanya skup asean saja. Ada beberapa program transisional yang akan dilanjutkan dari kepemimpinan dekan sebelumnya, beberapa program tersebut meliputi : program yang akan berjalan, program yang sedang berjalan, serta program selesai masa bakti.
Kedepan FKUB dalam pelayanannya akan berbasis IT, karena efektifitas IT saat ini sedang berkembang dan lebih mudah dicerna oleh pengguna jasa layanan kita. (an4nk)