Quantcast
Channel: FAKULTAS KEDOKTERAN
Viewing all 704 articles
Browse latest View live

Buka Bersama Pererat Jalinan Silaturahmi Keluarga Besar Sivitas Akademika FKUB dan RSSA

$
0
0

Dalam rangka melaksanakan Ibadah Puasa pada bulan suci Ramadhan 1438 H, Panitia Hari – hari Besar Agama Islam (PHBI) Sub Unit Korpri dan Dharma Wanita Persatuan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya kembali menyelenggarakan kegiatan Buka Bersama dan Sholat Tarawih Keliling.

Pada hari kedua tepatnya Sabtu (28/5/17) dilaksanakannya rangkaian berbuka bersama dan sholat tarawih keliling bertempat di Gedung Graha Medika Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) yang menjadi tuan rumah pada kegiatan Berbuka bersama bagi seluruh keluarga besar sivitas akademika FKUB dan RSSA.

Hadir dalam kesempatan tersebut Dekan FKUB beserta segenap Wakil Dekan, Direktur dan Wakil Direktur RSSA, Para Pejabat dan staf Pendidik dan Kependidikan dilingkup FKUB, serta mahasiswa FKUB.

Kegiatan Berbuka bersama dan Sholat Tarawih keliling FKUB dan RSSA terjadwal sebagai berikut:

1. Sabtu, 27 Mei 2017  bertempat di Ruang Majapahit – lantai 3 RSUD Dr. Saiful Anwar, Penceramah Ust. K.H. Nu’man Khumaidi dengan Tema “Konsep Manusia dalam Al – Qur’an”.

2. Minggu, 28 Mei 2017 bertempat di Graha Medika, Lantai 2 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Penceramah Ust. Dr. H. Khusnul Fathony Effendi, MAg dengan tema “ Menggapai Ampunan Ramadhan”.

3. Sabtu, 3 Juni 2017 bertempat di Rumah Dinas Direktur RSSA (dr. Restu Kurnia Tjahjani, M. Kes di Jl. Simpang Ijen No. 9 Malang dengan penceramah Ust. Drs. H. Zainur Rozikin dengan tema “ Keutamaan Belajar dan Mengajarkan AL-Qur’an ”.

4. Sabtu, 10 Juni 2017 bertempat di Rumah dr, Setyo SUgiharto, SpB – KBD di Jl. Diponegoro 7A Malang dengan penceramah Ust. H. Jalaluddin, Lc, MAg dengan tema ”Sedekah Ajaran Filosofi Islam “.

5. Sabtu, 17 Juni 2017 bertempat di Rumah Dr. M. Bachtiar B, SpB (K) Onk di Jl. Tambora 29 Malang dengan penceramah Ust. H. Abd. Wahid Ghozali dengan tema Berpisah dengan Tema “Ramadhan Bak Perpisahan Orang Tua dengan Anak” . (An4nk- HumasFKUB)


Pornografi Menghantui, KALIGRAFI menjadi Solusi!

$
0
0

Perkembangan teknologi memang tidak dapat dihindari. Semua berkembang begitu pesat sehingga manusia selalu merasa haus akan informasi. Begitu mudahnya akses informasi yang didapatkan oleh seluruh kalangan masyarakat, mulai dari orang tua, remaja, dan anak usia dini, menjadikan batas yang sangat tipis antara informasi yang layak dan tidak layak dikonsumsi. Bahkan, saking mudahnya akses informasi, tak jarang anak usia dini yang terjerumus kedalam lembah pornografi.

Menurut survey yang dilakukan oleh Statistic by Family Safe Mediaterhadap pengaksesan situs porno,, 4,2 juta situs internet yang mengandung konten pornografi telah terpampang nyata. Yang lebih mencengangkan yaitu setiap harinya terdapat 68 juta permintaan pencarian materi mengenai pornografi melalui mesin pencari di dunia maya. Dari sekian banyak kasus pornografi, hanya secuil yang dapat terlihat oleh mata. Sedangkan kasus yang lainnya, terpendam dalam jauh dari pengetahuan manusia. Kejamnya pengaruh pornografi tidak hanya membuat anak menjadi candu, akan tetapi merusak perkembangan otak yang mengatur tentang perilaku.

Pemerintah Indonesia telah berjuang untuk menangani kasus pornografi, salah satunya dengan dibentuknya peraturan perundangan mengenai pornografi. Sebagian kecil masyarakat juga mulai membentuk gerakan-gerakan anti pornografi karena mengetahui begitu mirisnya kasus pornografi yang telah terjadi. Akan tetapi, dari berbagai upaya yang telah diberikan belum semuanya dapat memberikan manfaat yang berarti bagi tiap-tiap generasi.

Sampai kapankah Indonesia akan selalu dibayangi oleh dunia hitam pornografi?

Sampai kapankah generasinya akan menjadi penonton atas kerusakan moral ini?

KALIGRAFI (Kendali Perilaku Negatif Kasus Pornografi) hadir untuk mengurangi kasus pornografi yang telah menjamur di kalangan masyarakat, khususnya pada anak usia dini. Sebuah tim yang terdiri lima pemuda Universitas Brawijaya memiliki mimpi untuk mencetak generasi Indonesia yang bebas pornografi.

Tim KALIGRAFI memulai perjalanannya dengan menapakkan kaki pada sebuah sekolah dasar yang diinformasikan mengalami permasalahan pornografi. Dengan menggunakan aplikasi berbasis digital yang mudah dimainkan, langkah awal tim dimulai untuk menggali informasi pada anak didik kelas 4 dan 5 untuk mengetahui sejauh mana anak telah terpapar pornografi. Pemberian materi dan latihan terpadu terkait pengendalian kasus pornografi juga diberikan dengan metode fun learning sehingga anak merasa nyaman dan senang untuk berbagi cerita mengenai masalah pornografi.

Selain materi dan latihan terpadu mengenai pormografi, tim KALIGRAFI yang beranggotakan Abdullah Bakhrudinsyah KW, Rafri Dinda Berbudi Mulia, Athifah Rosi Widiyani, Indra Fahrizal, dan Sabil Prihastomo Seputro, juga memfasilitasi anak didik untuk mengembangkan potensi emas yang ada dalam diri mereka. Begitu luar biasanya potensi yang dimiliki anak didik sangat sayang apabila tidak dikembangkan, apalagi terkena pengaruh negatif dari pornografi. Potensi anak didik dikembangkan dan pada akhirnya tim KALIGRAFI bersama pihak sekolah dasar mengadakan sebuah pertunjukan untuk memamerkan potensi anak didik.

Program yang diberikan oleh tim KALIGRAFI merupakan program yang memerlukan sebuah keberlanjutan. Untuk itu, KALIGRAFI berjalan beriringan dengan pihak sekolah dan orang tua untuk memaksimalkan perannya. Dengan sistem kaderisasi, tim berharap kasus pornografi dapat dicegah dan ditangani dengan baik di setiap sekolah. (Tim Kaligrafi for Humas FKUB)

BUKAN KONSELING BIASA, Semanding Menuju Dusun Bebas Diabetes

$
0
0

1495129873678World Health Organisation (WHO) telah menyatakan bahwa penderita diabetes mellitus (DM) telah menembus angka sebanyak 171 juta jiwa pada tahun 2000. Jumlah ini diperkirakan akan terjadi peningkatan sebanyak 195 juta jiwa pada tahun 2030. Berdasarkan hasil pemeriksaan gula darah Riskesdas pada tahun 2013 pada usia >15 tahun sebesar 6,9% dari seluruh penduduk Indonesia. Jumlah penderita diabetes melitus di kota Malang, tempat kampus Universitas Brawijaya tercinta menduduki peringkat kedua terbanyak di Jawa Timur. Salah satu dusun yang berlokasi dekat dengan kampus UB dengan penduduk banyak adalah Dusun Semanding Desa Sumbersekar. Dilihat dari segi pendidikan, lebih dari 50% penduduk disana merupakan lulusan SMP atau sederajat, namun kondisi perekonomian masih tergolong menengah kebawah. Mayoritas pekerjaan disana ialah buruh swasta dan tani. Beberapa survey yang telah dilakukan oleh Puskesmas menunjukkan bahwa jumlah penderita DM di Dusun Semanding cukup banyak. Salah satu kebiasaan warga Semanding adalah mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan lemak dengan proporsi berlebih dibanding sumber gizi lainnya.

Paparan diatas menunjukkan bahwa DM menjadi masalah serius yang harus ditangani, sehingga mahasiswa dari FKUB yang beranggotakan Sindy Olivia Roemahlaiselan, Siti Fatmawati, Nanda Vier Yursyidah dan Ryka Widyaningtyas menggagas ide yang dinamakan Pos Konseling Kebutuhan Kalori Diabetes Mellitus atau disingkat dengan nama POKARI. POKARI ialah program yang dirancang sebagai upaya penataan diet menu sehari-hari untuk individu dengan diabetes mellitus. Konseling kalori itu sendiri merupakan proses penyampaian informasi terkait kebutuhan kalori masing-masing individu agar pola makan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhannya.

Dengan adanya program ini, maka tim ikut serta dalam membantu dan meningkatkan mutu program pemerintah yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga. Fokus program ini terhadap program pemerintah adalah upaya pengendalian penyakit tidak menular (PTM), Diabetes Melitus.

Program ini dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan dari Maret hingga Mei tahun 2017 bertempat di Posyandu Taman Harapan Dusun Semanding. POKARI dilaksanakan setiap 1 minggu sekali dengan frekuensi total 6 kali kunjungan selama kegiatan ini berlangsung dan akan dilaksanakan monitoring tiap bulannya. Tiga kali pertemuan diawal difokuskan untuk screening dengan metode purposive atau snow-bolling dimana warga datang ke Posyandu untuk pemeriksaan gula darah dan penyuluhan DM. Pada pertemuan selanjutnya warga yang telah terdeteksi pre-DM atau DM diundang untuk mengikuti konseling kalori. Dalam pelaksanaan konseling kalori, warga yang datang dibentuk peer group agar terjadi diskusi interaktif dan sharing pengalaman tentang pola konsumsinya.

Selama pelaksanaan, tim bekerja sama dengan kader Posyandu Taman Harapan Dusun Semanding. Hasilnya, setelah dilakukan POKARI warga Semanding menjadi lebih paham tentang DM dan kebutuhan kalorinya. Hasil pemeriksaan lebih lanjut juga menunjukkan adanya penurunan kadar gula darah jika disbanding dengan pemeriksaan awal. Dengan pemahaman mengenai kebutuhan kalori, warga akan menjadi patuh terhadap menu makanan sehingga pola konsumsi sehari-hari pun akan sesuai dengan yang dianjurkan. Dengan demikian, diharapkan agar gula darah dapat terjaga dalam rentang normal.

Antusiasme yang tinggi warga Semanding dapat dilihat dari jumlah warga yang datang, dan hal ini membuat tim semakin semangat. POKARI ini akan terus dilakukan dengan melibatkan kader Posyandu sebagai cara monitoring warga secara langsung dengan dibantu oleh petugas kesehatan desa yang akan memantau perkembangan warga dari hasil monitoring kader. Penerapan kesinambungan antara program POKARI dan program pemerintah, dibuat dalam suatu model. (ryk for Humas FKUB)

2nd Announcement Symposium and Workshop “KONKER PAPDI XIV” on 13-16 July 2017 at Ijen Suites Resorts and Convention Malang

$
0
0

Dalam rangka meningkatkan kompetensi & kompetisi dokter Indonesia di era Jaminan Kesehatan Nasional dan masyarakat ekonomi ASEAN,

PAPDI yang bekerja sama dengan SMF IPD FKUB/RSSA menyelenggarakan:

Simposium & Workshop “KONKER PAPDI XIV”
Tanggal:    13-16 Juli 2017
Tempat    :    Ijen Suites Resorts & Convention, Malang, Jawa Timur

Eksplorasi lebih lanjut hal terkini dan terbaru di bidang Ilmu Penyakit Dalam
- Terapi mutakhir hepatitis C
- Peran asam amino parenteral pada Penyakit Ginjal Kronis
- Aplikasi Guideline ESC 2017 pada tatalaksana gagal jantung
- Tuberkulosis dengan penyerta DM dan HIV
- Hipertensi, perspektif target atau pilihan obat
- berbagai topik menarik lainnya

Temukan solusi dari tantangan ke depan dokter Indonesia di ERA JKN dan MEA

Info lebih lanjut :
Rosi (SMS, Telpon, WA) 081297578260
Email: konkerpapdi2017@gmail.com

Ekstrak Mengkudu Solusi Alternatif Atasi Gangguan Tidur

$
0
0

Gangguan tidur merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi oleh kebanyakan orang. Beberapa diantaranya menangani masalah gangguan tidur tersebut dengan obat-obatan bahkan terapi, namun ternyata obat- obatan tersebut  dapat mengganggu ritme tidur normal dari orang tersebut.

Melihat banyaknya jumlah penderita gangguan tidur, membuat tim dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya berinovasi untuk mencari solusi alternatif  dari alam,  dengan menggunakan salah satu tanaman yang banyak dijumpai ditengah- tengah masyarakat yakni dengan menggunakan ekstrak buah Mengkudu (Molinda Citrifolia).

Buah mengkudu merupakan buah yang banyak tumbuh  di alam liar dan mudah ditemukan di area pemukiman masyarakat, bahkan sudah sejak lama buah ini digunakan sebagai bahan makanan serta dipergunakan sebagai bahan obat-obatan herbal.

Lima mahasiswa FK UB yang berupaya meneliti tambahan khasiat dan manfaat dari ekstrak buah mengkudu tersebut melakukan riset dan hasilnya buah mengkudu juga dapat dipergunakan untuk mengatasi gangguan masalah tidur karena kandungan Quercetin di dalamnya.

Adalah Adi Kuncoro, Erwin Alexander P, Sharon Thesalonica D, Shaza Nathasya S dan Yoris Junanto yang melakukan penelitian berjudul Kupulas Tidur (Mengkudu Untuk Penurunan Laju Degranulasi Sel Mast dalam Faslisasi Tidur). Penelitian ini merupakan bentuk Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Bidang Penelitian dengan bimbingan  dr. Obed T.K Paundralingga, MSc.

Menurut Adi, salah satu perwakilan dari Tim Peneliti yang berjudul  Kupulas Tidur, mengatakan bahwa data menunjukkan bahwa paparan stres dapat mengakibatkan kesulitan dan gangguan tidur yang berakibat pada semakin meningkatnya stres. “Mengkudu memiliki zat Quercetin yang dapat mencegah pecahnya sel-sel mast di jaringan tubuh selain otak dan dapat melintasi sawar darah-otak”, jelasnya.

Penelitian ini  lanjutnya,  ditujukan untuk mengetahui apakah kandungan Quercetin dalam ekstrak maserasi mengkudu dapat menurunkan laju pecahnya sel mast di otak.

“Kami menggunakan hewan coba yakni tikus yang dibuat stres dan kemudian kami suntikkan ekstrak mengkudu. Jumlah, lokasi, dan tingkat degranulasi sel mast pada otak tikus diamati dibawah mikroskop.

Sasaran penelitian ini menguji kemampuan quercetin untuk mencegah pecahnya mast dan mengeksplor salah satu khasiat mengkudu sebagai obat tidur”, pungkasnya.

Setelah kami uji cobakan ke tikus kami mendapati tikus bisa tidur nyenyak tanpa membutuhkan waktu siklus normal .

Nantinya, kami berharap akan ada peneliti – peneliti lainnya yang melanjutkan penelitian tentang ekstrak mengkudu ini agar bisa di pergunakan sebagai alternatif atasi gangguan tidur pada manusia. (An4nk – HumasFKUB)

Konas XIII dan Annual Meeting PERNEFRI 2017

Laksanakan UU Dikdok FKUB dan RSSA Gandeng Kolegium, Segera Siapkan Pendirian Prodi Sub Spesialis IPD

$
0
0

Sebagai langkah dalam mewujudkan dan menjalankan Undang – undang Pendidikan Dokter, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dan Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Serta Perwakilan dari Kolegium Ilmu Penyakit Dalam,  berkesempatan untuk bertemu dan membicarakan gagasan Pendirian Sub Spesialis (Konsultan) Ilmu penyakit Dalam (IPD) di FKUB/RSSA.

Momen tersebut tertuang dalam kegiatan “Penandatanganan Moment of Understanding (MOU) Penyelenggaraan Persiapan Pendidikan Dokter Sub Spesialis Ilmu Penyakit Dalam (IPD)” yang dilaksanakan pada Kamis (13/7/17) di Ijen Suite Malang.

Dalam pertemuan tersebut  hadir Perwakilan dari Kolegium Ilmu Penyakit Dalam  yakni Dr. dr. Imam Subekti, SpPD – KEMD menyampaikan, Fakultas Kedokteran sebagai penyelenggara dan pengelola pendidikan, Rumah Sakit sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan sedangkan Kolegium sebagai badan yang membuat modul ajar dan pendidikan secara bersama – sama telah berupaya untuk mewujudkan cita – cita pendidikan nasional dan memcahkan permasalahan kesehatan dimasyarakat.

Kolegium merasa bergembira tegasnya, bahwa ini sebenarnya inisiatif dari Malang ( Ibu Dekan dan Ibu Direktur RSSA) untuk melaksanakan kegiatan  MOU ini,  hal tersebut merupakan salah satu usaha dari Malang untuk mengemban dan menjalankan amanah UU Dikdok, dimana diselenggarakan pendidikan lanjutan bagi dokter spesialis di Malang.

Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) ini sudah dibuka tentunya akan ada serangan dari para ahli diluar, oleh karena itu dengan kerjasama ini FK sebagai penyelengara pendidikan, Rumah Sakit sebagai tempat pelaksanaan.  Maka akan dihasilkan lulusan –lulusan konsultan yang mumpuni dan berdaya saing, tentunya bukan hanya masyarakat Indonesia,tetapi  diharapkan juga untuk menyerang pasar dan era perekonomian global.

Pendidikan sub spesialis penting dalam  pelayanan tersier untuk memenuhi kebutuhan pendidikan lanjutan bagi Spesialis 1, kalau melihat pada Undang-undang  Guru dan Dosen yang menerangkan bahwa pendidikan itu harus diajar setingkat diatasnya, semoga MOU ini akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan dan untuk melayani masyarakat secara luas.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), Dr. dr. Sri Andarini, M. Kes, mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kolegium Ilmu Penyakit Dalam,  atas inisiasi rencana dan kerjasama pendirian Pendidikan Dokter Sub –Spesialis Ilmu Penyakit Dalam di FKUB – RSSA.

Dimana  dalam UU – Dikdok menyatakan bahwa dalam Penyelenggaraan Pendidikan Dokter dan  Dokter Spesialis  penyelenggaranya adalah Fakultas Kedokteran pada Perguruan Tinggi  dan  bekerjasama dengan Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana pendidikan  lainnya, serta melibatkan organisasi profesi kedokteran, terangnya.

Lebih lanjut dr. Andarini menekankan bahwa, Kami akan segera membantu  proses perijinan pendirian Prodi Sub Spesialis IPD FKUB – RSSA, dimana nanti perlu adanya SDM yang mumpuni didalamnya. Kami juga mengusulkan nantinya Satu Program Studi Sub Spesialis Ilmu penyakit Dalam tetapi didalamnya banyak cabang  dan minat – minatnya. Mengingat akan adanya  keterbatasan SDM kita dibidang Sub Spesialis ini ,  bahwa setelah nanti ada program studi maka nantinya pasti ada evaluasi melalui proses Akreditasi maka pada saat pendirian prodi harus sesuai dengan standart perguruan tinggi secara nasional, ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur RSSA Malang, dr. Restu Kurnia Tjahjani, M.Kes menyampaikan, kami dari RSSA mengucapkan terima kasih bahwa RSSA telah dipercaya melaksanakan pendidikan Sub Spesialis IPD.  Tentunya  kami masih memiliki banyak kekurangan – kekurangan, salah satunya  dimana kami masih banyak menerima pasien BPJS dan terkait dengan  minimnya anggaran tersebut,  tentunya nanti diharapkan adanya regulasi pada proses pendidikan Sub Spesialis dan pendidikan yang lain.

Kami dari RSSA sangat mendukung penuh pendirian prodi Sub Spesialis di FKUB, kami mohon masukan dari para Guru Besar dan Staf Ilmu Penyakit Dalam FKUb – RSSA semoga  nantinya kerjasama ini dapat terus dilanjutkan dan ditingkatkan guna melayani masyarakat.

Dalam acara tersebut dilaksanakan penandatangan naskah kerjasama antara beberapa pihak yakni Perwakilan Kolegium IPD, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan Direktur RSSA dengan disaksikan oleh Wakil Dekan I, jajaran Staf RSSA, Kolegium IPD, Staf IPD FKUB – RSSA dan beberapa undangan lainnya.  (An4nk- Humas FKUB)

Dekan Secara Resmi Terima 654 Maba dalam PK2Maba FKUB 2017

$
0
0

Bertempat dilapangan parkir Ex-Polinema, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya  secara resmi menerima  sebanyak 654 Mahasiswa baru tahun Angkatan 2017 / 2018.

Kegiatan penerimaan tersebut dikemas dalam kegiatan Probinmaba 2017 dengan tema “Pandawa Dwipantara” yang dilaksanakan selama 2 hari yakni Minggu dan Senin (20 – 21).

Dalam kesempatan tersebut Dekan didampingi oleh Wakil Dekan I, II dan III, Para Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi, Kepala Tata Usaha, Para Kasubbag, Staf Ahli Wadek III, Presiden BEM Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Dalam laporannya Koordinator Lapangan Nur Hudayana menyampaikan, kami berharap semua kolega 2017 dapat mengikuti kegiatan ini dengan lancar semangat dan gigih, kami berharap angkatan 2017 dapat melanjutkan perjuangan di FKUB.

Dalam kesempatan yang sama Presiden BEM – FKUB, Evan Dwi Prima  dalam laporannya menyampaikan¸ untuk adik “ maba kami ucapkan selamat datang, selamat menerima apapun yang diajarkan oleh kakak”, selamt belajar selama proses belajar di FKUB.

Suatu saat kalian yang akan menjadi pengganti kita semua, lihatlah sebelah kanan dan kiri sayangi, hormati dan peduli terhadap sesama sampai nanti kalian selesai.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang kemahasiswaan Dr. dr. Yuyun Yueniwati P.W. M.Kes., Sp. Rad (K) berkesempatan memperkenalkan Jajaran Pimpinan dan Pejabat Struktural dilingkungan FKUB.

Jumlah Maba 2017 dari Program Studi Sarjana (S1) Kedokteran sejumlah 218 mahasiswa, dari Prodi S1 Ilmu Keprawatan sebanyak 154 Mahasiswa, dari Prodi S1 Keprawatan dari Seleksi Alih Program (SAP sebanyak  82 mahasiswa, Sementara dari Proghram S1 Ilmu Gizi sejumlah 115 Mahasiswa dan 24 diantaranya adalah mahasiswa SAP, Farm,asi 84 Mahasiswa dan Kebidanan 77 mahasiswa sehingga jumlah total 654 Mahasiswa.

Ditambahkan oleh Dekan FKUB Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes kami berharap saudara bisa menikmati proses pendidikan ini, belajar yang rajin dan apabila ada kesulitan segera menghubungi dan berkonsultasi kepada kami, tutur wanita yang akrab disapa dengan dr. Rini ini. (An4nk/Humas FKUB)


Dekan Secara Resmi Terima 654 Maba dalam PK2Maba FKUB 2017

$
0
0

Bertempat dilapangan parkir Ex-Polinema, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya  secara resmi menerima  sebanyak 654 Mahasiswa baru tahun Angkatan 2017 / 2018.

Kegiatan penerimaan tersebut dikemas dalam kegiatan Probinmaba 2017 dengan tema “Pandawa Dwipantara” yang dilaksanakan selama 2 hari yakni Minggu dan Senin (20 – 21).

Dalam kesempatan tersebut Dekan didampingi oleh Wakil Dekan I, II dan III, Para Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi, Kepala Tata Usaha, Para Kasubbag, Staf Ahli Wadek III, Presiden BEM Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Dalam laporannya Koordinator Lapangan Nur Hudayana menyampaikan, kami berharap semua kolega 2017 dapat mengikuti kegiatan ini dengan lancar semangat dan gigih, kami berharap angkatan 2017 dapat melanjutkan perjuangan di FKUB.

Dalam kesempatan yang sama Presiden BEM – FKUB, Evan Dwi Prima  dalam laporannya menyampaikan¸ untuk adik “ maba kami ucapkan selamat datang, selamat menerima apapun yang diajarkan oleh kakak”, selamt belajar selama proses belajar di FKUB.

Suatu saat kalian yang akan menjadi pengganti kita semua, lihatlah sebelah kanan dan kiri sayangi, hormati dan peduli terhadap sesama sampai nanti kalian selesai.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang kemahasiswaan Dr. dr. Yuyun Yueniwati P.W. M.Kes., Sp. Rad (K) berkesempatan memperkenalkan Jajaran Pimpinan dan Pejabat Struktural dilingkungan FKUB.

Jumlah Maba 2017 dari Program Studi Sarjana (S1) Kedokteran sejumlah 218 mahasiswa, dari Prodi S1 Ilmu Keprawatan sebanyak 154 Mahasiswa, dari Prodi S1 Keprawatan dari Seleksi Alih Program (SAP sebanyak  82 mahasiswa, Sementara dari Proghram S1 Ilmu Gizi sejumlah 115 Mahasiswa dan 24 diantaranya adalah mahasiswa SAP, Farm,asi 84 Mahasiswa dan Kebidanan 77 mahasiswa sehingga jumlah total 654 Mahasiswa.

Ditambahkan oleh Dekan FKUB Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes kami berharap saudara bisa menikmati proses pendidikan ini, belajar yang rajin dan apabila ada kesulitan segera menghubungi dan berkonsultasi kepada kami, tutur wanita yang akrab disapa dengan dr. Rini ini. (An4nk/Humas FKUB)

Rayakan Idul Adha 1438 H, FKUB Kumpulkan 5 Ekor Sapi dan 13 Ekor Kambing Untuk Hewan Kurban

$
0
0

Dalam rangka merayakan Hari raya  Idul Adha 1438 H , Panitia Hari Besar Islam Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB)  telah mengumpulkan  dan menyalurkan  serta memotong hewan Kurban sebanyak total 5 ekor Sapi dan 13 Ekor Kambing  hasil  pengumpulan dari sivitas akademika FKUB sebagai hewan kurban kebeberapa tempat. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu (2/9/17) di halaman Parkir Gedung Pusat Pendidikan (GPP) FKUB.

Dalam laporannya Wakil Ketua Pelaksana Lulut Endi Sutrisno, SE, MAB. mengatakan, kegiatan rutin yang dilaksanakan pada tiap tahunnya ini, sejauh ini panitia telah mendata secara kolektif para penyumbang hewan kurban dan mendistribusikan hewan kurban keberapa tempat, seperti Rumah Sakit Islam, Masjid, Musholla, Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, Panti Asuhan dan Pusat Pengembangan Agama UB, ungkapnya.

Selanjutnya, Kasubbag Umum dan BMN FKUB ini menambahkan pada kali ini hewan kurban yang akan kami serahterimakan sejumlah 2 ekor sapi dan disalurkan ke beberapa tempat dengan rician sebagai berikut: 1 ekor Sapi disalurkan ke Masjid Al –Ikhlas jalan raya Klampok RT. 03 RW 04, Kecamatan Singosari, dan 1 ekor sapi disalurkan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Aisiyah Malang,  sedangkan 3 ekor sapi lainnya akan disembelih dan disalurkan kepada keluarga besar sivitas akademika FKUB dan warga sekitar.

Sedangkan Penyaluran 13 Hewan Qurban Kambing dibagikan kebeberapa tempat antara lain : 6 ekor kambing di FKUB, 2 Ekor Kambing ke PPA-UB, 2 Ekor Kambing ke Yayasan Taqwa Al- Qolbi Jl. Joyo Agung II Tlogomas, Lowokwaru Malang., 1 Ekor Kambing ke Masjid Al Fatah Junrejo Batu, 1 ekor kambing ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) Jl. Bougenvil No. 2 Desa Purwosekar Kecamatan Tajinan., 1 ekor kambing ke Masjid Nurul Islam  Jl. KH. Ahmad Dahlan No.2 Desa Sumbersuko Tajinan., 1 ekor Musholla Al Muslimin Perum Tangkilsari, Tajinan dan 1 Ekor Kambing ke MI Muhammadiyah Nurul Islam Tajinan.

Sementara itu Dekan FKUB Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes dalam sambutannya menyampaikan, penyembelihan Hewan Kurban ini merupakan bentuk peringatan akan ketaatan Nabi Ibrahim AS yang telah diperintahkan oleh Allah SWT untuk berkorban dengan menyembelih putranya yang bernama Ismail. Pengorbanan dan ketaatan beliau sangat menginspirasi kita semua untuk selalu berkorban bagi nusa, bangsa dan masyarakat pada umumnya.

Kami mengucapkan terima kasih banyak atas jerih payah dari para panitia dan para mahasiswa yang telah bersedia dengan ikhlas menyisihkan sedikit rizkinya untuk bersama-sama menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban kali ini.

Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan kebaikan dan ridho Allah bagi kita serta bermanfaat bagi orang-orang yang membutuhkan, harapnya (An4nk/HumasFKUB)

Peringati Hari Hepatitis Dunia 2017, Divisi Gastroenterohepatologi IPD Selenggarakan Skrinning Hepatitis dan Penyuluhan Kesehatan Pada Anak Bina JKJT

$
0
0

Malang, (10/9) - Gandeng beberapa pihak, Divisi Gastroenterohepatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam (IPD) FKUB – RSSA  mendapat banyak dukungan untuk menyelenggarakan bakti sosial  dengan tema “Skrinning Hepatitis dan Penyuluhan Kesehatan Pada Anak Bina JKJT”.

Kegiatan yang dilaksanakan di Jalan Blitar 12 Malang ini merupakan  langkah awal dalam upaya deteksi dini adanya  indikasi penyakit Hepatitis B dan C bagi kalangan anak jalanan di Malang.

Agustinus Teja Bawana atau yang akrab disapa dengan “Ayah Teja” adalah Penggangas sekaligus Pendiri Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur (JKJT). Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap kepedulian dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang (RSSA) yang telah menfasilitasi dan mengirimkan timnya untuk memberikan penyuluhan kesehatan serta melakukan Skrinning penyakit Hepatitis bagi anak binaan kami, ungkapnya.

Siapa sangka Pria yang berpenampilan nyentrik ala punk ini, menaruh kepedulian yang sangat besar terhadap para kaum marjinal yang selama ini dianggap negatif dan dipandang sebelah mata oleh masyarakat.

Meskipun awalnya ia mendapat pertentangan dari keluarga besar dan rekan-rekannya, tetapi ia mengaku sangat prihatin dengan kondisi pemuda yang rata-rata adalah korban dari ketidakadilan antara lain seperti;  korban kekerasan seksual (pemerkosaan), anak yang kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya, rata-rata berasal dari keluarga yang berpisah (broken home), dan faktor pengaruh lingkungan dalam pergaulan. Anak binaan kami sekarang sudah tercatat sebanyak 1800, yang aktif sekitar 800.

Kami senang dengan kepedulian dari FKUB yang telah menerjunkan SDM yang sangat membantu dan memberikan informasi bagi kami dan anak didik kami, semoga kegiatan seperti ini tetap dapat terus berlanjut, harapnya.

Sementara itu, dr. Syifa Mustika, SpPD selaku ketua pelaksana menyatakan, Tujuan awal dilaksanakannya kegiatan ini adalah dalam rangka memperingati hari Hepatitis sedunia.

Kami merencakan skrinning Hepatitis pada populasi beresiko, kali ini kita mepopulasi anak jalanan karena mereka rentan dengan penyakit Hepatitis B dan C karena memunkinkan terpapar dan penularan dari penyakit ini melalui beberapa faktor antara lain; dari orang tua yang mungkin memiliki riwayat penyakit tersebut, pengaruh lingkungan dan gaya hidup (minuman beralkohol, jarum suntik, tato dan pemakaian narkoba) serta seks bebas.

Kami ingin melakukan skrinning sehingga dapat mengetahui jumlah angka penderitanya dari kalangan anak jalanan ini, setelah itu lakukan beberapa upaya edukasi dan pemeriksaan lebih lanjut. Supaya mereka bisa menjaga bagi mereka yg posistif terjangkit penyakit Hepatitis akan segera kami  bantu untuk penanganan lebih lanjut.

Pada kegiatan yang kami laksanakan hari ini, Jumlah panitia sekitar 30 PPDS –  IPD , 15 DM, 15 orang dari Patelki Perhimpunan Analis laoboratorium, kerjasama dibantu oleh KOPI  (Komunitas Perempuan Peduli Indonesia) , Lab.  Prodia, dan Kimia Farma Laboratories.

Sedangkan jumlah peserta ditargetkan sebanyak 150 peserta, yang terdiri dari  35 anak – anak dan sisanya dewasa bahkan tadi juga ada peserta yang terkecil yakni ada bayi berusia 3 bulan sampai usia dewasa  juga ada,. Kami memberikan

Tahapannya mereka datang registrasi, masuk anamesis dan pemeriksaan fisik, dilakukan pengobatan, masuk ke sesi skrinning sample darah untuk  hepatitis B dan C , setelah itu mereka kami berikan penyuluhan, Setelah kami mengetahui hasil labnya dengan cepat maka  diharapkan dapat dihitung jumlah  angkanya, setelah itu ada tahap konseling karena keterbatasan waktu , bahwa hasilnya dikumpulkan, karena nanti dari pihak LSM yg akan menfasilitasi mereka untuk pengobatan lebih lanjut.

Saat ini sudah ada yg positif, sama seperti tahun lalu skrinning yang kami laksanakan di Lembaga Pemasayarakat (Lapas) Lowokwaru, telah didapatkan hasil prevalensi yakni  12%  dan merupakan data prevalensi Hepatitis  yang cukup tinggi.

Kami berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan, sehingga setelah skrinning harusnya dilakukan upaya pengobatan dan edukasi, dan bagi yang belum harus dilakukan  vaksinasi, dan berdasarkan  data tersebut kami ingin memberikan masukan kepada  pemerintah sehingga dapat dijadikan program vaksinasi massal karena kalau harus melakukan vaksinasi mandiri biayanya cukup mahal, dan kami ingin ada upaya pencegahan sehingga penyakit yang sangat banyak orang tidak menyadari adanya indikasi penyakit ini bisa tidak tertular dan memahami bahaya atau dampak dari penyakit Hepatitis ini.

Cara paling mudah kontak darah atau cairan tubuh, transfuse darah, jarum suntik, hubungan seksual, ibu ke anak pada saat kehamilan dan kelahiran, jarum suntik . Jadi hanya dengan ketemu ngobrol, atau sekedar makan bareng saya kira gak ada masalah, nah yang jadi  masalah adalah ketika melakukan kontak fisik, ungkap dokter spesialis penyakit dalam tersebut.

Di Malang sendiri belum kami dapatkan jumlah angkanya, namun kami sduah dapat data di tingkat nasional sekitar 7-8 % . Harapannya, dengan kegiatan ini pertama kita bisa deteksi dini tidak bergejala bahkan sdh lanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati, krn kalau sdh terlambat akan meningkatkan resiko kesakitan dan kematian bagi masyarakat.

Kami berharap acaranya dilanjutkan dan di dukung sepenuhnya oleh pihak terkait terutama Fakultas Kedokteran UB karena hal ini  merrupakan pembelajaran yang sangat efektif, dengan ikut serta dalam kegiatan seperti ini kami meminta para mahasiswa dapat  berlatih serta  memberikan edukasi bagi masyarakat.Karena saat mereka sudah lulusdan berkiprah ditengah – tengah masyarakat, maka mereka bisa tahu bagaimana cara mengedukasi dan turun ke masyarakat. Bentuk pembelajaran secara nyata dan langsung  serta  Kerjasama seperti ini akan di wajibkan dan berkelanjutan tinggal nanti sasarannya kemana saja, harapnya.

Langkah yang kami laksanakan untuk bekerjasama dengan Komunitas ini adalah berkunjung dahulu semingggu sebelum acara. Kita ajak ngobrol dengan pendekata, kami juga membawa para PPDS dan Coass yang  kita ajak meninjau  lokasi dan dari sini kami  diperlihatkan dan diberitahu bahwa untuk mendekati anak jalanan ini membutuhkan kesiapan mental yang kadang ketemu dengan banyak orang yang mungkin  sensitive dan emosional meskipun hanya lewat kontak mata maka dapat  menjadi masalah besar, tetapi kesulitan ini merupakan hal yang baru dan berkesan bagi kita dan kalau kita terjun dan membantu mereka, dan ada kepuasan tersendiri bagi kami.

Dan kami tadi  juga  mendapati ada seorang ibu yang baru  melahirkan secara Caesar, dan minta tolong lepas jahitan  karena faktor keterbatasan biaya sehingga tidak bisa control ulang ke dokter obsgyn, disitu kami merasa sangat tersentuh. Karena kami bukan dokter yang kompetensinya spesialis obsgyn, maka kami pun mencoba memberikan pertolongan dengan cara praktek menjadi seorang dokter umum  kami menolong membersihkan luka bekas operasi dan mengganti dengan pembalut luka baru yang sesuai sesuai dengan kemampuan kami,.

Dari sini kami dapat berbagi  pengalaman menemui banyak sekali golongan masyarakat yang selama ini terabaikan dan kurangnya kepedulian dan saat ini hepatitis C sudah bisa disembuhkan,  tetapi kalau Hepatitis B masih harus mendapatkan perawatan lebih lanjut. Perlu diketahui bahwa Hepatitis tidak bergejala tetapi kami berharap seluruh masyarakat waspada dan sering memeriksakan kesehatannya untuk dapat mengetahui adanya indikasi awal penyakit  sebelum terlanjur masuk stadium lanjutan.(An4nk – Humas FKUB)

Kepedulian Alumni STKM diwujudkan dengan Bangun Kolam Ikan dan Selasar di FKUB

$
0
0

Sebagai bagian penting dari tonggak sejarah lahirnya Pendidikan Dokter di Malang yang kemudian bergabung di kampus negeri yakni Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB),  kepedulian dari Alumni Sekolah Tinggi Kedokteran Malang (STKM) patut diacungi jempol. Yakni dengan membangun kolam ikan dan selasar yang ditandai dengan peletakan batu pertama pada Minggu (17/9) kemarin.

Kegiatan yang dikemas dalam Reuni akbar dan Peletakan Batu Pertama pembangunan kolam ikan dan selasar ini dipusatkan  di sebelah Pintu Masuk Timur Sayap Selatan Gedung Pendidikan Bersama (GPB) atau Gedung Baru FKUB,dan dihadiri oleh seluruh alumni STKM angkatan 1963 sampai 1973.

Turut Hadir  dan mendukung kegiatan ini Dekan Fakultas Kedokteran UB Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes yang didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FKUB, Prof. Dr. dr. Loeki Enggar Fitri, M.Kes, SpParK  serta seluruh alumni yang sebagian besar telah  berkiprah dan mengabdikan diri menjadi tenaga Pendidik senior di FKUB dan banyak juga yang berkiprah diseluruh pelosok nusantara dan penjuru dunia.

Dalam laporannya, Wakil dari Alumni STKM Dr.dr. Sugiharta Tandya, SpPK mengatakan, bahwa pembangunan Kolam Ikan dan Selasar ini bertujuan sebagai wahana penunjang pendidikan bagi generasi mahasiswa Fakultas Kedokteran UB kedepan. Kami ingin bangunan ini dapat dijadikan tempat berkumpul, melakukan musyawarah, dan belajar bagi seluruh mahasiswa FKUB.

Menanggapi hal tersebut Dekan FKUB Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes menyambut haru atas dedikasi dan kepedulian dari para Senior Alumni STKM. Menurutnya, hal ini sangat luar biasa karena selama ini kepedulian dan sumbangan dari  alumni sangat kami butuhkan terutama dalam hal memajukan kampus kita.

Sebagai informasi, pada beberapa tahun yang lalu kami telah menerima sumbangan dari Alumni berupa mobil atau Bis Katarak yang sangat berguna hingga sampai dengan saat ini untuk melayani dan memberikan pengabdian kepada masyarakat dalam hal operasi katarak, tutur Wanita yang ramah dan akrab dipanggil dr. Rini ini.

Dan sumbangan tersebut sangat membantu kami terutama dalam hal penilaian saat kami menerima kunjungan dan akreditasi dari BAN PT atau LAM PTKes sehingga dapat menambah poin positif bagi kampus kita. Alhamdulillah saat ini bertambah lagi 1 wahana penunjang pendidikan yang mudah-mudahan dapat berguna bagi kita semua dalam melaksanakan proses pendidikan kesehatan dan berhasil menelurkan lulusan – lulusan dokter dan tenagta kesehatan yang berkualitas, harapnya.  (An4nk-HumasFKUB)

PS PDS Radiologi Selenggarakan Pemeriksaan USG Vaskular Carotis Sebagai Upaya Deteksi Dini Stroke Bagi Masyarakat

$
0
0

Semakin meningkatnya prevalensi Stroke bagi penderita Hipertensi, membuat sebagian besar  Dokter Spesialis Radiologi dari Program Studi Dokter Spesialis Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya /RSSA ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat dan berbagi ilmu pengetahuan kepada  masyarakat sekitar dengan cara melaksanakan kegiatan Pemeriksaan USG Vaskular carotis Pada Pasien Hipertensi Untuk Deteksi Dini Faktor Stroke.

Kegiatan yang dilaksanakan di Lab/SMF Radiologi RSSA tersebut merupakan upaya untuk  melaksanakan fungsi dan peran Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah Pengabdian Kepada Masyarakat, terang dr. Agung Kurniawan , Sp.Rad selaku Ketua Panitia.

Selanjutnya Ia menjelaskan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu wujud dari upaya kami melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pada poin Pengabdian Kepada Masyarakat. Prodi Radiologi ingin memberikan edukasi dan pemeriksaan dini bagi masyarakat dengan hipertensi.

Pada kesempatan ini kami melakukan pemeriksaan pada Vaskuler Carotis, seperti yang kita ketahui bersama bahwa angka kejadian stroke di Malang sendiri sudah cukup banyak. Oleh karena itu kami berharap  perlu adanya deteksi stroke dini pada pasien hipertensi, ungkapnya.

Lalu karena dengan deteksi ini kita akan mengetahui bahwa apakah ada penebalan pada dinding Vascular Carotis pada pasien yang akan berpengaruh terhadap pasokan darah ke otak dan pembuluh darah lainnya dan tentunya apabila hal ini dapat segera diketahui  maka  akan sedikit meringankan dan mencegah penderita Hipertensi tersebut untuk resiko terjadinya Stroke.

Selain kami melakukan pemeriksaan kami juga memberikan edukasi bagi masyarakat tersebut agar segera melakukan pemeriksaan lanjut dan pencegahan dengan melakukan upaya pengobatan apabila hasilnya positif.

Lebih lanjut Ia menambahkan, pada kegiatan yang rutin kami selenggarakan tiap tahunnya ini sementara kami masih bisa memeriksa sebanyak 32 pasien saja, dikarenakan keterbatasan dana. Dan sasaran kami adalah masyarakat yang berasal dari daerah sekitar RSSA dengan usia sekitar 50 tahun dan dilaksanakan hanya dalam 1 hari yakni pada pukul 08. 00 – 13. 00 WIB

Dalam kegiatan ini Jumlah tenaga dokter  untuk memeriksa ada 9 orang,  dari  residen senior (mahasiswa PPDS) ada 7 orang, dari mahasiswa S1 dan Dokter Muda ada beberapa dan kami berikan tugas  untuk melakukan pendaftaran, pendataan dan edukasi  serta pemeriksaan yang tetap didampingi oleh dokter senior atau supervisor dan kami juga melibatkan beberapa student  exchange program dr ISMKI.

Selain bertujuan menjalankan peran Universitas Brawijaya dalam  melaksanakan Tri Dharma Pergruan Tinggi kami dari Prodi radiologi juga sangat ingin berpartisipasi aktif dalam meningkatkan mutu dan taraf kesehatan bagi masyarakat sekitar. Dan semoga pada tahun – tahun mendatang kami dapat melaksanakan kegiatan serupa dengan cakupan  dan sasaran penderita Hipertensi lebih banyak lagi, serta kami berharap kegiatan ini berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat. (An4nk – Humas FKUB)

Dr. dr. Yuyun Yueniwati, P.W.M.Kes, Sp. Rad (K) Resmi Sandang Gelar Profesor FKUB Bidang Ilmu Radiologi

$
0
0

Senat  Universitas Brawijaya (UB) secara resmi mengukuhkan Guru Besar (Profesor) baru bagi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) yakni  Prof. Dr. dr. Yuyun Yueniwati P.W., M. Kes, SpRad (K) dalam kegiatan pengukuhan Guru Besar yang di hadiri oleh seluruh Senat UB pada Kamis (12/10) di Gedung Widyaloka.

dr. Yuyun sapaan akrab dari wanita kelahiran Batu pada tahun 1968 ini,  merupakan guru besar  FKUB ke – 15  yang berasal dari Ilmu Radiologi bidang peminatan Neuroradiologi.

Dalam pidato pengukuhan Jabatan Guru besarnya Ia mempresentasikan judul “Peran Radiologi Deteksi Dini Aterosklerosis Sebagai Paradigma Baru Penatalaksanaan Stroke Iskema”.

Menurut Ibu dari 3 anak yang saat ini juga menjabat sebagai  Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FKUB tersebut, Stroke merupakan kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel pada sebagian area di otak dan kondisi kesehatan seperti ini membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat.

Selanjutnya, pada  dekade terakhir stroke banyak terjadi pada usia yang semakin muda dan rata-rata terjadi pada usia yang masih produktif. Stroke sendiri bukanlah suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan atau tidak dapat dicegah, akan tetapi penatalaksanaan stroke harus komprehensif  dan terpadu, apabila stroke dapat dideteksi secara dini dan penatalaksanaan yang tepat maka prognosis akan lebih baik.

Lebih dari 87% kasus stroke disebabkan karena kurangnya asupan darah, disebut juga iskemia akibat adanya sumbatan pada pembuluh darah karena thrombosis atau emboli, lalu 13 % sisanya merupakan stroke akibat pendarahan yang disebut hemorrhagic yang terjadi karena pecahnya pembuluh darah otak. Sedikit berbeda dengan data epidemiologi secara umum didunia dan di Indonesia sekitar 67% kejadian stroke adalah stroke Iskemia.

Stroke merupakan kondisi kesehatan serius yang membutuhkan penanganan segera dan menjadi penyebab kematian terbanyak kedua di dunia dan merupakan penyebab kecacatan utama pada usia produktif.  Di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian utama diatas usia 5 tahun, Umur rata –rata penderita stroke adalah 58,8 tahun, kejadiannya meningkat sesuai dengan pertambahan usia dan resiko terjadinya stroke meningkat dua kali setiap dekade setelah umur 55 tahun. Berdasarkan data Balitbang pada tahun 2013 Riset Kesehatan Dasar mencatat penderita stroke pada usia 15 – 24 tahun mencapai 0,2% dari keseluruhan populasi dan merupakan angka yang cukup tinggi, terangnya.

Sementara itu di Malang berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang menunjukkan rata –rata umur penderita yang masih muda pada tahun 2009 penderita stroke iskemia antara usia 20 – 60 tahun dengan usia rata –rata 58,8, sedangkan pada tahun 2010 penderitanya antara usia 24 – 90 tahun dengan usia rata-rata 48 tahun.

Pada stroke iskemia, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis yakni penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah atau pembekuan darah yang menyumbat darah ke otak baik besar maupun kecil. Penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju otak.

Stroke iskemia atau stroke akibat kurangnya suplai darah ke otak, merupakan akibat yang ditimbulkan secara umum oleh penyempitan pembuluh darah  yang disertai pembekuan darah dipembuluh darah otak, baik yang besar maupun yang kecil. Penyumbatan pada stroke iskemia bisa terjadi disepanjang pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak terjadi disepanjang jalur pembuluh darah arteri yang bernama arteri carotis interna dan arteri vertebralis yang merupakan cabang dari lengkung pembuluh aorta jantung.

Suatu endapan lemak (ateroma) bisa terbentuk didalam pembuluh darah arteri carotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaaan ini sangat serisu karena setiap pembuluh darah arteri carotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir didalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.

Berikut adalah Curriculum Vitae (CV) Prof. Dr. dr. Yuyun Yueniwati P.W. M.Kes, Sp.Rad (K)  lulus SD Negeri Ngaglik 1 Batu (1980), Lulus SMP Negeri 1 Batu (1983), Lulus PPSP IKIP  Malang (1986), selanjutnya lulus dokter umum di FKUB (1994), Lulus Magister Ilmu Faal Program Pasca Sarjana Unair (2000), Lulus Spesialis 1 (SP1) Radiologi FK Universitas Indonesia pada tahun 2007, Lulus Doktor Ilmu Kedokteran Unair (2012) dan lulus subspesialisi Konsultas Neuroradiologi Kepala Leher (Kolegium Radiologi Indonesia), (2013).

Selain mengenyam bidang pendidikan formal Yuyun juga melanjutkan pendidikan tambahan (non formal) seperti pelayihan ataupun setrifikasi tambahan baik di dalam maupun luar negeri dan  mendapat beberapa penghargaan dari beberapa karya ilmiah yang ditulisnya  serta penelitian dan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakannya.

Setelah dikukuhkan oleh Senat UB acara dilanjutkan dengan Tasyakuran di Gedung Graha Medika FKUB yang dihadiri oleh Dekan beserta para Wakil Dekan, Para Guru Besar FKUB, Staf Pendidik dan Kependidikan, serta Mahasiswa dan para tamu undangan. (An4nk – Humas FKUB)

Dr. dr. Endang Sri Wahyuni, MS


dr. Maimun Zulhaidah Arthamin, M.Kes, SpPK

Ns. Rinik Eko Kapti, S.Kep, M.Kep

Prof. Dr. dr. Kusworini, M.Kes., Sp.PK

Ns. HERI KRISTIANTO,SKep., MKep., Sp.Kep.MB

Dr. Ahsan, S.Kp, M.Kes

Viewing all 704 articles
Browse latest View live